Semoga Nasib "Raji Martabak Telur" Membaik

in #steemit4 years ago

Setelah dua tahun lebih tak menulis lagi di laman Steemit, akhirnya tergerak kembali hati saya untuk membuat sebuah postingan baru, walaupun terasa sedikit canggung karena sudah tak terbiasa lagi dalam mengetik. Intinya tiba-tiba muncul saja tekad untuk membuat sebuah postiangan baru. Entah itu karena harga SBD yang mulai membaik, atau memang karena kisah singkat yang akan saya tuliskan berikut ini masih terngiang di pikiran saya, sampai hari ini.

B6AB627A-CB9E-4406-B92C-73DE71F735F1.jpeg
Hari itu, saya sedang 'ngopi' santai bersama abang ipar saya. Tiba-tiba beliau menunjukan sebuah berita di Instagram, tentang seorang anak yatim putus sekolah yang memutuskan untuk merintis usaha kecil-kecilan untuk membantu ekonomi keluarganya di kampung, dengan berjualan martabak telur dan canai di sebuah gerobak yang sederhana. Tapi yang menjadi plot paling miris bagi saya di berita itu adalah ketika si adik ini harus membuang adonannya dikarenakan dagangannya kurang laku, yang membuat adonan tersisa banyak dan terpaksa dibuang. Hal serupa berulang kali terjadi di masa ia sedang membangun usahanya tersebut. Abang ipar saya pun berkata dengan wajah yang sangat serius, "Ini harus kita bantu Yal, dengan cara yang kita bisa".
Saya pun mengangguk sebagai tanda "sepakat".

55CA5518-1C2E-4F15-AD09-474A16E079B6.jpeg

Begitu selesai membaca berita itu, hati saya langsung tergerak untuk mengunjungi alamat usaha si adik tersebut, yang kebetulan alamatnya tidak begitu jauh dari tempat tinggal kami. Tepatnya di jalan Ulelheu - Peukan Bada, Aceh Besar, dekat kantor Koramil. Kami pun bergegas ke lokasi tersebut dan benar saja ada satu gerobak persis seperti di gambar yang kami lihat di postingan akun berita di akun Instagram @acehworldtime.

38EA8781-FED7-44C4-9A26-412DEE7D56FE.jpeg

Begitu sampai disana saya langsung bersalaman dengan adik itu yang kebetulan ia ditemani oleh seorang temannya untuk berjualan, mereka pun senyum dan saling berbisik satu sama lain, dengan gestur yang mebuat saya paham, "sepertinya mereka kenal saya", padahal saya memakai masker hehee.
Tampak di sekitar juga ada beberapa orang yang sedang mengantri untuk memesan pesanan. Sepertinya usahanya sudah mulai ramai dikunjungi pelanggan karena berita di Instagram yang baru-baru ini ramai menarik perhatian orang.

21216686-3A81-4D09-8BD3-C8D90A2E1031.jpeg

Kami pun memesan beberapa martabak telur pada adik tersebut, sambil mengobrol dan meminta izin agar saya bisa mendokumentasikan beberapa foto dan video untuk saya posting di akun Instagram saya, sebagai sedikit bentuk bantuan yang bisa saya berikan untuknya untuk ikut mempromosikan usahanya di medsos Instagram saya, dengan harapan agar lebih ramai lagi orang yang tau dan datang untuk membeli dagagannya. Mereka pun menyambut baik dan senang dengan niat saya tersebut. Sontak kawan si adik tersebut berkata, "Sebenar jih kamoe turi droeneuh bang Rialdoni, memang keuneuk pakat doeng foto, tapi segan bang". (Sebenarnya kami kenal dengan abang Rialdoni ini. Memang niatnya mau ajak foto bersama, tapi kami segan bang). Sambil tersenyum. Singkat cerita kami pun foto bersama di depan gerobak "Raji Martabak". Semoga nanti bisa balik lagi kesini dan menyaksikan antrian pelanggan yang lebih ramai lagi. Amiin...

CC0B2B86-C9DB-4F99-80AF-AE12365ABCC3.png

Semoga untuk teman-teman yang mebaca postingan ini juga tergerak hatinya untuk sekedar berkunjung dan bisa membeli dangangan adik tersebut, dan syukur lagi jika memang ada rejeki lebih bisa berbagi sedikit untuk memberikan tambahan untuk modal usahanya agar bisa lebih berkembang. Karena ketika kita bisa berbagi dan membantu sesama, hidup terasa lebih 'hidup' dan bermanfaat bagi orang lain.
Sekian, terimakasih.