TAHLILAN SELAMA 7 HARI KEMATIAN MERUPAKAN AMALAN SAHABAT NABI

in #motivasi7 years ago

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيد المرسلين وإمام المتقين نبينا محمد وعلى جميع إخوانه من النبيين والمرسلين وعلى ءاله الطيبين

Telah menjadi kebiasaan kita ahlus sunnah waljama'ah jika ada musibah kematian maka orang² akan datang kerumah duka seraya membawa makanan dan minuman guna untuk menghibur ahli duka dan menghadiahkan bacaan tahlil, samadiah,beberapa bacaan alquran dan ditutup dengan doa, kemudian makanan yang dibawa tetangga itu, disedekahkan kembali kepada orang yang berdoa (bertakziah) dengan niat pahalanya ditujukan kepada arwah yang baru meninggal, hal ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari.

Ternyata ini bukan sekedar adat di Indonesia saja, melainkan ini sudah menjadi adatnya para sahabat Nabi ﷺ dan para salafus shaleh.

Untuk meyakinkan kita semua maka langsung kita perhatikan teks nash kitab dari ulama yang diambil dari kitab “Al-Hawi lil Fatawi” karya Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi jilid 2 halaman 178 sebagai berikut:

قال الامام أحمد بن حنبل رضي الله عنه فى كتاب الزهد له : حدثنا هاشم بن القاسم قال: حدثنا الأشجعى عن سفيان قال
قال طاوس: ان الموتى يفتنون فى قبورهم سبعا فكانوا يستحبون أن يطعموا عنهم تلك الأيام , قال الحافظ أبو نعيم فى الجنة: حدثنا أبو بكر بن مالك حدثنا عبد الله بن أحمد بن حنبل حدثنا أبى حدثنا هاشم بن القاسم حدثنا الأشجعى عن سفيان قال: قال طاوس: ان الموتى يفتنون فى قبورهم سبعا فكانوا يستحبون أن يطعموا عنهم تلك الأيام

“Telah berkata Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu ta'ala di dalam kitabnya yang menerangkan tentang kitab zuhud: Telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Qasim sambil berkata: Telah menceritakan kepadaku al-Asyja’i dari Sufyan sambil berkata: Telah berkata Imam Thawus (ulama besar zaman Tabi’in, wafat kira-kira tahun 110 H / 729 M): Sesungguhnya orang-orang yang meninggal akan mendapat ujian dari Allah dalam kuburan mereka selama 7 hari. Maka, disunnahkan bagi mereka yang masih hidup mengadakan jamuan makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah meninggal selama hari-hari tersebut.

Kita perjelas lagi , masih di dalam kitab yang sama jilid 2 halaman 194 diterangkan sebagai berikut:

ان سنة الاطعام سبعة أيام بلغنى أنهامستمر الى الأن بمكة و المدينة فالظاهر أنها لم تترك من عهد الصحابة الى الأن و انهم أخذوها خلفا عن سلف الى الصدر الأول

“Sesungguhnya, kesunnahan memberikan sedekah makanan selama tujuh hari merupakan perbuatan yang tetap berlaku sampai sekarang (yaitu masa Imam Suyuthi abad ke-9 H) di Mekkah dan Madinah. Yang jelas kebiasaan tersebut tidak pernah ditinggalkan sejak masa sahabat sampai sekarang, dan tradisi tersebut diambil dari ulama salaf sejak generasi pertama, yaitu sahabat.”

Jadi sangat jelas amaliah tahlilan/sedekah kematian atau apapun namanya yang dilakukan selama 7 hari selepas kematian adalah memiliki dasar secara syariat.

Jadi adalah suatu kedustaan yang nyata jika ada yang mengatakan tahlilan selama 7 hari itu mengikuti ibadah orang hindu...

اَللَّّهُمَّ ارْزُقْنِيَ الفَهْمَ وَالعِلْمَ وَالحِكْمَةً وَالعَقْلَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ

آمين... آمين...يارب العالمين...

Semoga bermanfaat

والله أعلم بالصواب والخطاء

Yuk perdalam wawasan kita mengenai kesesatan wahabi di group Diskusi Aswaja dan SaWah👇👇👇
https://chat.whatsapp.com/1qxbCXXJHcG6DCdsLjqKs8