Oh Housewife, Please Learn to Handle Small Disaster | Wahai Ibu Rumah Tangga, Belajarlah Menanngani Bencana Kecil |

in #life7 years ago (edited)


Source


Oh housewife, Please Learn to Handle Small Disaster

Our neighbors will hold their 44-days-old party. The formerly deserted house became crowded with various preparations. Guests have been invited, food prepared from both caterers and from home cooked.

Newly invited guests come the next day. However, the house had been in an uncontrollable panic at night. When cooking, suddenly smelled of gas (reportedly, actually gas does not have the scent, but made an aroma to smell leak). Someone immediately extinguished the gas compost, but the action turned out to be fatal because there is still a conventional burning stove. A spurt of fire is spreading rapidly.

The homeowner, a housewife, frantically fled from the house for help. She intercepted a passing pedicab and asked for fire contacts that were less than a kilometer away. The panic of making a small accident soon turned into a disaster. Still fortunate (we always look for luck from a disaster), at home many men immediately take action to prevent the fire from growing.

Men usually can still think rationally in the middle of the panic. They took the carpet and dampened it with water and tried to put out the fire. The neighbors also helped by watering as much water as possible to the site. Less than an hour, the fire was extinguished.

However, the panic still plagued the inhabitants of the house that women, especially housewives. When she ran out of the house, she did not remember his 44-day-old son in the room. She follows and submits to the panic that strikes, instead of thinking and acting quickly to extinguish the fire.

This incident reminds me of the importance of quietness in a small accident. There is a wise reminder; Panic keeps the people dead before doom.

This may sound excessive. However, it reminds us that in any situation, at least we try to control ourselves, not panic excessively so no longer know what to do. In fact, decisions and actions must be taken promptly and appropriately to avoid casualties and loss of wealth. Decisions and actions within seconds, determine life to die. In Sun Tze's war book, there is a chapter on how to steal in a burning house. This is an idiom of how in a panicked situation, a quiet person can always take advantage.

This incident also reminded me of the importance of housewives capable of handling accidents at home such as exploding LPG gas cylinders. Housewives are on site at the time of the incident, while men may be at work.

How to make housewives understand and handle such problems? Of course through socialization and training. For such small fire cases, fire-poison tubes should be available in every home, especially with the many cases of LPG gas cylinders exploding in Indonesia. Disaster management training for housewives is not something excessive.

A housewife is demanded versatile. Not just cooking, but electrical problems, minor injuries, gas stoves, and other potentially accidental home issues (such as children's toys) must be understood. There is no need for a school or course to be able to understand the problem, even reading can. However, specifically for how to deal with small fires, the good direct practice of how to use the poison of fire because it takes immediate action. If you already understand how it works, usually panic may subside.[]



Source


Wahai Ibu Rumah Tangga, Belajarlah Menangani Bencana Kecil

Tetangga kami akan menggelar pesta 44 hari anaknya atau turun tanah. Rumah yang semula sepi, menjadi ramai dengan berbagai persiapan. Tamu-tamu sudah diundang, makanan disiapkan baik dari katering maupun dari rumah yang dimasak sendiri.

Tamu undangan baru datang keesokannya. Namun, rumah sudah panik tak terkendali pada malam hari. Ketika sedang memasak, tiba-tiba tercium aroma gas (kabarnya, sesungguhnya gas tidak memiliki aroma, tetapi dibuat ada aroma untuk mencium adanya kebocoran). Seseorang segera memadamkan kompos gas, tetapi tindakan itu ternyata berakibat fatal karena masih ada kompor konvensional yang menyala. Terjadi semburan api yang menjalar dengan cepat.

Pemilik rumah, seorang ibu rumah tangga, dengan panik kabur dari rumah untuk minta tolong. Dia mencegat becak yang melintas dan minta menghubungi pemadam kebakaran yang letaknya tak sampai 1 kilometer. Kepanikan membuat kecelakaan kecil segera berubah menjadi bencana. Masih untung (kita selalu mencari keberuntungan dari sebuah bencana), di rumah banyak lelaki yang segera mengambil tindakan untuk mencegah api membesar.

Para lelaki biasanya masih bisa berpikir rasional di tengah kepanikan. Mereka mengambil karpet dan membasahinya dengan air lalu berusaha memadamkan api. Para tetangga juga membantu dengan menyiram air sebanyak mungkin ke lokasi. Tidak sampai satu jam, api sudah padam.

Tetapi, kepanikan masih tetap melanda penghuni rumah yang perempuan, terutama ibu rumah tangga. Ketika berlari ke luar rumah, ia tidak ingat anaknya yang masih 44 hari di dalam kamar. Dia mengikuti dan tunduk kepada rasa panik yang melanda, alih-alih berpikir dan bertindak cepat untuk memadamkan api.

Kejadian ini mengingatkan saya betapa pentingnya ketenangan dalam sebuah kecelakaan kecil. Ada sebuah kata bijak yang mengingatkan; Kepanikan membuat orang mati sebelum ajalnya.

Barangkali ini terdengar berlebihan. Namun, ini mengingatkan kita bahwa dalam situasi apa pun, setidaknya kita berusaha untuk mengendalikan diri, tidak panic secara berlebihan sehingga tidak tahu lagi harus melakukan apa. Padahal, keputusan dan tindakan harus diambil dengan segera dan tepat untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan harta dalam jumlah banyak. Keputusan dan tindakan dalam hitungan detik, menentukan hidup mati. Dalam buku perang Sun Tze, ada satu bab yang membahas tentang cara mencuri di rumah yang terbakar. Ini merupakan sebuah idiom bagaimana dalam situasi yang panik, orang yang tenang selalu bisa mengambil keuntungan.

Kejadian ini juga mengingatkan saya betapa pentingnya ibu rumah tangga mampu menangani kecelakaan di rumah seperti tabung gas LPG yang meledak. Ibu rumah tangga ada di lokasi saat kejadian, sementara lelaki mungkin berada di tempat kerja.

Bagaimana membuat ibu rumah tangga bisa memahami dan menangani masalah seperti itu? Tentunya melalui sosialisasi dan pelatihan. Untuk kasus kebakaran kecil seperti itu, tabung racun api harusnya tersedia di setiap rumah, apalagi dengan banyaknya kasus tabung gas LPG yang meledak di Indonesia. Pelatihan penanganan bencana bagi ibu rumah tangga, bukanlah sesuatu yang berlebihan.

Seorang ibu rumah tangga memang dituntut serba bisa. Bukan hanya memasak, tetapi persoalan listrik, luka kecil, kompor gas, dan berbagai persoalan di rumah yang berpotensi menimbulkan kecelakaan (seperti mainan anak-anak), harus dipahami. Tidak perlu sekolah atau kursus untuk bisa memahami persoalan itu, dengan membaca pun bisa. Namun, khusus untuk cara menangani kebakaran kecil, bagusnya langsung praktek cara menggunakan racun api karena dibutuhkan tindakan yang segera. Kalau sudah paham cara kerjanya, biasanya kepanikan bisa mereda.[]



Source


Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Ini sangat bermanfaat, ketenangan sangat dibutuhkan dalam semua masalah yang akan kita hadapi.

pelatihan sederhana memang sangat diperlukan, tapi yang namanya wanita itu memang cepat panik mengingat mereka sangat halus hatinya...

^^ mari saling bantu dengan saling follow, vote, dan resteem. ^^

Belajar dari pengalaman bang..
Kemarin kejadian juga dirumah... 🙈

Benar sekali @cuyawandi. Bersyukur api tidak membesar...

Mntp bg ayi

kepanikan yg menggelapkan pikiran.. padahal hanya membutuhkan penanganan kecil.. terimakasih sugestinya bg @ayijufridar

Untuk pencegahan pasti itu sangat perlu, tetapi tidak semua wanita bisa melakukan hal seperti itu, agak susah mengajarkannya dan wanita suka panikan.

tidak ikut ketertinggalan juga bang ayi sekeluarga juga ikut panik,...

Saya langsung pulang dari kantor @ritauddin. Hehehehe....

You post verry good

Izin resteem bang, semoga bermanfaat untuk yang lain 😊👌

Terima kasih @moexyn19. Semoga bermanfaat. Saleum.

Alhamdulillah hanya kompor yang terbakar, kalau hati ibu rumah tangga yang terbakar bisa lebih panik lagi lo Bang @ayijufridar, bapak rumah tangga pun bisa lebih panik hehehehe :)