Miskin Itu Menjual

in #indonesia7 years ago

image

Memang hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan selalu membuat siapa saja untuk dapat berempati. Karena audiens sebagai manusia tentunya mempunyai sensifitas yang ada pada sistem psikis dan sosial. Sebagaimana Nihlas Luhman bahwa sistem psikis dan sistem sosial yang memproduksi makna. Sistem psikis dikonstitusi oleh kesatuan hubungan keadaan-keadaan kesadaran, sedangkan sistem sosial dikonstitusi oleh kesatuan hubungan-hubungan komunikasi.

Akan tetapi ada paradoks pada masyarakat dewasa ini, kemiskinan yang hampir ditemui diberbagai tempat di dunia nyata seakan tidak menggerakkan hati untuk membantu. Sedangkan kemiskinan yang ditampilkan media, mampu menyita perhatian mereka, walau sekedar untuk berucap dalam hati kasihan.
.
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan St Sunardi, kita tidak lagi bisa bicara fungsi media untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan manusia namun juga media yang mengatur gagasan dan menata perasaan manusia. Kita mengalami kemanusian lewat realitas media, entah kita mau atau tidak, suka atau tidak.
Tayangan reality show kemiskinan cukup mampu mengetuk empati audiens dan melibatkan emosi audiens, sehingga audiens seakan-akan larut dalam kisah-kisah yang dirangkai dan dikemas. Namun terkadang kisah-kisah yang disajikan jalan ceritanya terlalu didramatisir. Dramatisasi tersebut merupakan eksploitasi.