Series # Mosque-6: Mushala Syahid Lapan

in #indonesia6 years ago

image
sumber foto: Murdeli

Happy Steemian. If yesterday we have visited the shell-shaped mosque in Padang Tijie, Pidie District. This time we stop briefly in Mushala Syahid Lapan, In Bireuen District, precisely in Blang Tambue Village, District Simpang Mamplam.

Indeed, this time the story is not a mosque as the previous writings. However, the story behind this mushala has a long history of this republic. How not, because this mushala is named mushala Syahid Lapan.

This mushala built a self-help community tradition that passes the road Banda Aceh - Medan. Many passing road users who stop over and pray here. in addition to the main building as a prayer space, this prayer also has one tower and other buildings.

For those who stop and pray here, of course when out mushala will be dealing directly with the tomb of Syahid Lapan (Eight Martyrs) who was 116 years old. With the protection of the shade of Angsana trees or Acehnese people call it Bak Asan, the grave seemed to be eternal in the hearts of the people of Aceh.

At the Tomb located on the plains of the hills of Cot Batee Geulungku or about 30 km from the direction of Bireuen in the grave of eight martyrs who died while fighting with the Dutch marsose (korp marechaussee te voet) in 1902.

A glimpse of history engraved on the front wall of the tomb of the grave's origin. The article reads like this: "In early 1902, the martyrs numbering eight people succeeded in destroying an army of 24 Dutch marsose troops with only a sword capital.

When the martyrs have succeeded in paralyzing all the marsose troops and collecting all the weapons belonging to the colonial troops, suddenly the martyrs are attacked by an army of marsose troops who provide help from the direction Jeunieb. The eight martyrs are martyrs as the nation's flower."

The eight martyrs buried in the grave are: (1) Tgk Panglima Prang Rajeuk Djurong Binje, (2) Tgk Muda Lem Mamplam, (3) Tgk Nyak Bale Ishak Blang Mane, (4) Tgk Meureudu Tambue, (5) Tgk Bale Tambue, (6) What Syehk Lancok Mamplam, (7) Muhammad Sabi Blang Mane and last Nyak Ben Matang Salem Blang Teumeulek.

That is why this mushala is special and I input it in the mosque series every day InShaa Allah, I post for month #Ramadhan as a commitment in #steemitsyiar.

Hopefully friends @steemit are all welcome and see you tomorrow morning with other mosques in Aceh and mosque special nusantara that exist in Indonesia.

Lamsayeuen, May 22, 2018
@catataniranda

image
Serial #Masjid-6: Mushala Syahid Lapan

Steemian yang berbahagia. Jika kemarin kita sudah berkunjung ke masjid berbentuk tempurung di Padang Tijie, Kabupaten Pidie. Kali ini kita singgah sebentar di Mushala Syahid Lapan, Di Kabupaten Bireuen, tepatnya di Desa Blang Tambue, Kecamatan Simpang Mamplam.

Memang, kisah kali ini bukan masjid sebagaimana tulisan-tulisan sebelumnya. Namun, cerita di balik mushala ini memiliki sejarah yang panjang tentang republik ini. Bagaimana tidak, karena mushala ini diberi nama mushala Syahid Lapan.

Mushala ini dibangun hadis swadaya masyarakat yang melintas jalan Banda Aceh - Medan. Banyak pengguna jalan yang melintas yang singgah dan shalat disini. selain bangunan utama sebagai ruang shalat, mushala ini juga terdapat satu menara dan bangunan lainnya.

Bagi yang singgah dan shalat disini, tentu saat keluar mushala akan berhadapan langsung dengan makam Syahid Lapan (Delapan Syuhada) yang sudah berusia 116 tahun. Dengan dilindungan rindangnya pohon Angsana atau orang Aceh menyebutnya Bak Asan, makam tersebut seakan abadi di hati masyarakat Aceh.

Di Makam yang terletak di dataran perbukitan Cot Batee Geulungku atau sekitar 30 km dari arah Bireuen di kubur delapan syuhada yang gugur saat bertempur dengan marsose (korp marechaussee te voet) Belanda pada 1902.

sekilas sejarah yang terukir di dinding depan makam asal usul makam. Tulisan tersebut berbunyi seperti ini (saya kutip utuh): “pada awal tahun 1902, para syuhada yang berjumlah delapan orang berhasil memusnahkan sepasukan serdadu marsose belanda yang berjumlah 24 orang dengan hanya bermodal pedang.

Di kala para syuhada telah berhasil melumpuhkan semua pasukan marsose dan mengumpulkan semua senjata milik tentara penjajah, tiba-tiba para syuhada diserang oleh sepasukan serdadu marsose yang memberikan bantuan dari arah Jeunieb. Ke delapan syuhada tersebut syahid sebagai bunga bangsa”.

Ke delapan syuhada yang dikubur di makam itu yakni, (1) Tgk Panglima Prang Rajeuk Djurong Binje, (2) Tgk Muda Lem Mamplam, (3) Tgk Nyak Bale Ishak Blang Mane, (4) Tgk Meureudu Tambue, (5) Tgk Bale Tambue, (6) Apa Syehk Lancok Mamplam, (7) Muhammad Sabi Blang Mane dan terakhir Nyak Ben Matang Salem Blang Teumeulek.
image
Itulah, mengapa mushala ini menjadi istimewa dan saya masukan dalam serial masjid yang setiap harinya InShaa Allah, saya posting selama bulan #Ramadhan sebagai komitmen dalam #steemitsyiar.

Semoga sahabat @steemit semua berkenan dan sampai jumpa besok pagi dengan masjid lainnya yang ada di Aceh dan masjid spesial nusantara yang ada di Indonesia.

Lamsayeuen, 22 Mei 2018
@catataniranda

Sort:  

Mantap sikit lah.. Mantap uatadz @hayatullahpasee lebih banyak Hehehehe.
Makasih beuh udah mau berkunjung ke blog ini

Sambilan aja ustaz hehe

This post has been rewarded with 30% upvote from @indiaunited-bot account. We are happy to have you as one of the valuable member of the community.

If you would like to delegate to @IndiaUnited you can do so by clicking on the following links: 5SP, 10SP, 15SP, 20SP 25SP, 50SP, 100SP, 250SP. Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Please contribute to the community by upvoting this comment and posts made by @indiaunited.

Postingan yang luar biasa, sisi sejarah tentunya dengan harapan menjadi hal yang menarik untuk dikonsumsi para pegiat Steemit.

Demikian harapan kita semua