Malaysia Tidak Ada Rencana Larang Perdagangan Uang Kripto

in #cryptocurrency7 years ago

bitcoin2.jpg

Sumber Foto: themalaysianreserve.com


MALAYSIA tidak akan memberlakukan larangan menyeluruh atas perdagangan uang kripto karena lebih banyak penduduk lokal bertaruh pada kelas aset investasi baru dan meningkatnya minat untuk mata uang yang bebas dari cemkraman peraturan.

Menteri Keuangan II Datuk Seri Johari Abdul Ghani mengatakan bank sentral tidak akan mengenakan larangan menyeluruh untuk uang kripto, termasuk Bitcoin karena tindakan semacam itu hanya akan mengekang inovasi dan kreativitas di sektor keuangan terutama teknologi keuangan.

"Pemerintah sepenuhnya menyadari perlunya keseimbangan antara kepentingan publik dan integritas sistem keuangan," kata Johari Abdul Ghani seperti diberitakan themalaysianreserve.com, pada Selasa 2 Januari 2018.

Johari mengatakan otoritas moneter mengambil pendekatan hati-hati dengan mata uang digital termasuk Bitcoin untuk memastikan tindakan keselamatan diterapkan untuk melindungi kepentingan publik.

"Bukan niat pihak berwenang untuk melarang atau menghentikan inovasi apapun yang dirasakan bermanfaat bagi masyarakat. Namun serupa dengan skema investasi dan investasi ada kebutuhan untuk memiliki peraturan dan pengawasan yang tepat untuk memastikan risiko yang terkait dengan skema tersebut secara efektif terkandung," terangnya.

Johari mengatakan meski Bank Negara Malaysia (BNM) tidak mengatur mata uang digital saat ini, pihaknya akan memastikan digital currency exchanges sesuai dengan persyaratan untuk melakukan due diligence pelanggan dan melaporkan transaksi yang mencurigakan kepada pihak berwenang. Sementara rencana ada bagi bank sentral untuk mengatur keberdaan digital currency exchanges agar pertukaran uang kripto dilakukan dengan benar.

Dia mengatakan bahwa informasi yang diperoleh dari digital currency exchanges melalui implementasi kebijakan ini akan tersedia untuk umum, yang akan membantu pihak berwenang publik dan yang relevan, termasuk BNM, untuk membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai pasar. Langkah ini sejalan dengan langkah-langkah yang diambil oleh regulator di Australia dan China baru-baru ini.

Johari mengatakan bahwa tindakan baru-baru ini yang dilakukan oleh bank sentral adalah untuk secara pre-emptively mengelola minat uang kripto yang meningkat. Langkah ini juga akan membuat aktivitas mata uang digital semakin transparan di negara ini, yang penting bagi publik untuk lebih memahami dan mengevaluasi risiko transaksi dalam mata uang digital.

Johari mengatakan bahwa setiap inovasi keuangan yang didukung oleh teknologi termasuk mata uang digital dan e-wallet harus menjadi bagian tak terpisahkan dari peta jalan digitalisasi Malaysia untuk memastikan negara tersebut menangkap rantai nilai digitalisasi di seluruh papan.

"Inovasi keuangan tidak hanya akan meningkatkan produktivitas kegiatan ekonomi, tapi juga membuat intermediasi keuangan lebih mulus," tambahnya.

Johari mengatakan bahwa sangat penting bagi pihak berwenang untuk memiliki pemahaman menyeluruh tentang mata uang digital sebelum memulai tindakan kebijakan apapun.

"Ini sangat relevan dengan inovasi baru-baru ini seperti Bitcoin yang tetap tidak diatur secara global dan tidak diuji coba melawan guncangan. Tidak seperti media pertukaran konvensional lainnya," katanya.

Ia menambahkan bahwa otoritas moneter akan menyelidiki masalah ini dan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.

Johari mengatakan warga Malaysia harus berhati-hati dalam menghadapi mata uang digital, termasuk penilaian risiko terkait seperti hacking dan volatilitas harga.

Menurut Fortune, meskipun Bitcoin adalah uang yang paling dominan di dunia, namun hanya menyumbang lebih dari setengah dari kapitalisasi pasar kripto karena mata uang baru dikembangkan, diluncurkan dan dikeluarkan.

Tidak seperti mata uang normal, nilai satu Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik karena tidak didukung oleh aset fisik apapun, atau dijamin oleh pemerintah yang berdaulat atau bank sentral. Sebaliknya, nilainya hanya bergantung pada penerimaannya sebagai mata uang, dan kepercayaan publik terhadap bitcoin.

Pada bulan Desember 2017, satu BTC naik menjadi 17.000 dolar Amerika atau naik 1,700% lebih tinggi dari pada awal 2016 dengan kapitalisasi pasar lebih besar dari PDB Malaysia pada tahun 2016.**